Senin, 20 Desember 2010

Jangan BerDUSTA saat BerCANDA

Edit Posted by with 8 comments
Dusta dalam Canda yang berakhir Maut

Koran Batam Pos edisi Jum’at, 17 Desember 2010, memuat berita yang bikin miris siapa saja yang membacanya. Judulnya “Kejutan Ultah Berujung Maut ; Siswi SMPN 3 Batam Tewas setelah Dikerjain Guru dan Siswa”. Kejadian tragis yang menimpa Maizatul Farhanah. Siswi kelas VII.6 SMPN 3 Batam ini meninggal dunia Kamis (16/12) sekitar pukul 04.00 WIB di rumah sakit Budi Kemuliaan (RSBK) setelah mengalami depresi karena dikerjai oleh teman-teman sekolahnya, bahkan wali kelasnya yang bermaksud memberi surprise tepat di hari gadis tersebut berulang tahun yang ke- 13.
Skenario telah disusun teman-temannya dengan persetujuan wali kelasnya, yaitu dengan memasukkan uang sebesar Rp. 300.000,- dan Hp salah satu temannya ke tas milik Farhanah. Lalu mereka melaporkan kehilangan itu ke wali kelasnya. Setelah digeledah, ditemukan ditas milik Farhanah. Diteriaki maling oleh teman-temannya membuat Farhana kaget dan akhirnya pingsan.
Setelah kejadian itu, Farhanah berubah total. Dia menjadi pendiam dan tatapan matanya tampak kosong. Ia menjadi pemurung. Ia tak seceria hari-hari sebelumnya. Ia tak lagi tidur dengan tenang apalagi makan. Ia lalu dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Namun kondisi kesehatan dan kejiawaan Farhanah terus memburuk, hingga akhirnya meninggal dunia. Innalillahi wainnaillahi roojiun.
Candanya Rasulullah
Dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bercanda ketika memanggil shahabatnya :
يَا ذَا اْلأُذُنَيْن
“Hai yang mempunyai dua telinga”
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam juga pernah berkata kepada seorang perempuan tua : “Tidak ada perempuan tua yang masuk surga”. Kemudian beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam membaca ayat :
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً * فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan “ [QS. Al-Waaqi’ah : 35-36]

Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia berkata : “Orang-orang bertanya : ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau juga mengajak kami bercanda?’. Beliau menjawab :
إِنِّي لا أَقُولُ إِلّا حَقّاً
”(Ya, tapi) tidaklah aku hanya mengatakan sesuatu kecuali kebenaran (tanpa berdusta)”

Adab Bercanda Sesuai Syariat
  1. Meluruskan tujuan yaitu bercanda untuk menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana dengan canda yang dibolehkan. Sehingga kita bisa memperoleh semangat baru dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat.
  2. Jangan melewati batas. Sebagian orang sering berlebihan dalam bercanda hingga melanggar norma-norma. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.
  3. Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda.
  4. Jangan bercanda dalam perkara-perkara yang serius. Seperti dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim (pengadilan-ed), ketika memberikan persaksian dan lain sebagainya.
  5. Hindari perkara yang dilarang Allah Azza Wa Jalla saat bercanda. -Menakut-nakuti seorang muslim dalam bercanda. Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun bersungguh-sungguh.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
    Rasullullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain” (HR. Abu Dawud)
    -Berdusta saat bercanda. Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meski ia sedang bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seseorang yang memperbaiki akhlaknya” (HR. Abu Dawud).
    Rasullullah pun telah memberi ancaman terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda beliau, “Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi)
    -Melecehkan sekelompok orang tertentu. Misalnya bercanda dengan melecehkan penduduk daerah tertentu, atau profesi tertentu, bahasa tertentu dan lain sebagainya, yang perbuatan ini sangat dilarang.
    -Canda yang berisi tuduhan dan fitnah terhadap orang lain. Sebagian orang bercanda dengan temannya lalu mencela, memfitnahnya, atau menyifatinya dengan perbuatan yang keji untuk membuat orang lain tertawa.
  6. Hindari bercanda dengan aksi atau kata-kata yang buruk. Allah telah berfirman, yang artinya, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian.” (QS. Al-Isra’: 53)
  7. Tidak banyak tertawa. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam mengingatkan agar kita tidak banyak tertawa, “Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati” (HR. Ibnu Majah)
  8. Bercanda dengan orang-orang yang membutuhkannya.
  9. Jangan melecehkan syiar-syiar agama dalam bercanda. Umpamanya celotehan dan guyonan para pelawak yang mempermainkan simbol-simbol agama, ayat-ayat Al-Qur’an dan syair-syiarnya, wal iyadzubillah! Sungguh perbuatan itu bisa menjatuhkan pelakunya dalam kemunafikan dan kekufuran.

Demikianlah adab / tata cara serta batasan-batasan dalam bercanda yang diperbolehkan dalam syariat. Kita berharap bahwa setiap kata, perbuatan, tingkah laku dan akhlak kita sesuai dengan tuntutan agama termasuk dalam hal bercanda. Wallahua’lam.

8 komentar:

  1. Ya ampun, fatal sekali bercandaannya ya..sampai nyawa melayang...

    BalasHapus
  2. @IbuDzakyFai: betul.. Bercanda dg dusta bs jd pemucunya. Semoga kita mampu menarik pelajaran dr hal tsb y bu..

    BalasHapus
  3. jadi penasaran: memang setelah diteriaki 'maling' gitu, terus ga diklarifikasi bahwa itu 'surprise' dlm rangka Ultah dia?...
    Yang gawat/susah gini: ada orang seneng bercanda tapi gampang marah!

    BalasHapus
  4. becanda tuh emang harus hati hati ya
    kalo yang diajak bercanda gampang tersinggung, mendingan gak usah bercanda deh....

    BalasHapus
  5. Kadang kita emangnya perlu bercanda..aku suka bercanda...tapi kadang bercanda itu ada waktunya...gak setiap saat kita harus bercanda...Kalo hidup ini diisi dengan candaan terus...kapan kita mo serius nya..

    BalasHapus
  6. @Popi: setelah diteriaki ybs pingsan. Dia ga terima dicandai sprti itu, krn ybs sempat bilang ke ibunya, bhw dia ga suka dicandai seperti itu. Coba aja klik link yg aku kasih, mba..

    @Elsa: betul mba. Ketika kita ingin bercanda, hrsnya liat dulu karakter org tsb. Kan karakter org g bs disamain. Semoga kita mampu memetik pelajaran dr hal tsb y mba..

    @Bintang: betul mba.. Liat waktu, situasi dan karakter org yg mau diajak becanda.

    BalasHapus
  7. subhanallah .. Islam itu indah yaa.. sampai becanda pun ada adab nya .. :X

    BalasHapus
  8. @Bunda Farras: Setuju bun.. Subhanallah.. :)

    BalasHapus