Selasa, 23 November 2010

Hadist-Hadist Populer yang Ternyata Dhaíf/Palsu

Edit Posted by with 4 comments
Berikut beberapa hadist populer yg ternyata dhaif..

1. Carilah ilmu meskipun sampai di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu adalah kewajiban atas setiap orang muslim.
Hadis ini palsu. Al-Maudlu’at, Ibnu al-Jauzi, 1:215; Tartib al-Maudlu’at, adz-Dzahabi, 111; al-Fawaid al-Majmu’ah, 852; Kasyful Khafa’, al-Ajluni, 1:139.

2. Beramallah untuk duniamu seolah-olah kau akan hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu seolah-olah kau akan mati besok.
Al-Albani mengatakan; Tidak benar kalau hadis ini marfu’, maksudnya tidak benar kalau hadis ini berasa dari Rasulullah. adl-Dla’ifah:8

3. Sesungguhnya Abdurrahman bin Auf masuk sorga dengan merangkak.
Hadis ini palsu, al-manar al-Munif, Ibnu al-Qayyim, 306; al-Fawaid al-Majmu’ah, asy-Syaukani, 1184;

4. Sesungguhnya segala sesuatu memiliki hati, dan sesung-guhnya hatinya Al-Qur’an adalah surat Yasin, barang siapa membaca surat Yasin, maka seolah-olah ia telah membaca Alqur’an 10 kali.
Hadis ini maudlu’. Al-Ilal Ibnu Abi Hatim, 2:55; adl-Dla’ifah, 169.

5. Menikahlah kalian dan jangan kalian bercerai, karena perceraian itu akan menggoncangkan arsy.
Hadis ini maudlu’. Tartib al-Maudlu’at, 694; al-Maudlu’at, ash-Shaghani, 97; Tanzih asy-Syari’ah, 2:202.

6. Cinta tanah air sebagian dari iman
Hadis ini tidak ada asalnya, adl-Dla’ifah, 36; Kasyf al-Khafa’, 1102; al-Mashnu’, Ali al-Qari, 1:91.

7. Hikmah (ilmu pengetahuan) itu adalah barang hilang dari seorang yang hakim (bijaksana), maka apabila ia mendapatkannya maka ia adalah orang yang lebih berhak terhadapnya.
Hadis ini Dla’if. al-’Ilal al-Mutanahiyah, Ibnu al-Jauzi, 1:96; Sunan at-Tirmidzi, 5:51

8. Kami pulang dari jihad ashghar (jihad kecil) menuju jihad akbar (jihad besar). Para sahabat bertanya, apakah jihad akbar itu. Rasul saw bersabda; Jihad hati
Hadis ini tidak ada asalnya, al-Asrar al-Marfu’ah, 211; Tadzkiratu al-Maudlu’at, al-Futni, 191, Kasyf al-Khafa’, 1:511

9. Berpuasalah niscaya kau akan sehat
Hadis ini dla’if. Takhrij al-Ihya’, 3:87; Tadzkirah al-Maudlu’at, 70; al-Maudlu’at, ash-Shaghani, 72.

10. Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun.
Hadis ini maudlu’. Tanzih asy-Syari’ah, 2:305; al-Fawa’id al-Majmu’ah, 723; Tartib al-Maudlu’at, 964.

11. Kalau bukan karena kamu (Nabi Muhammad saw) niscaya idak aku ciptakan dunia.
Hadis maudlu’. Al-Lu’lu’ al-Marshu’, al-Musyaisyi, 454; Tartib al-Maudlu’at, 196; adl-Dla’ifah, 282.

12. Barangsiapa yang mengenal dirinya maka ia telah mengenal tuhannya.
Hadis ini maudlu’, al-Asrar al-Marfu’ah, 506. Tanzih asy-Syari’ah, 2:402; Tadzkirat al-Maudlu’at,11

13. Barangsiapa tidur setelah shalat ashar maka akalnya akan terampas, maka janganlah mencaci kecuali kepada dirinya sendiri.
Hadis ini disebutkan oleh Ibnu al-Jauzi di dalam maudlu’at, 3:69, as-Suyuthi menyebutkan di dalam al-La’ali’ al-Mashnu’ah, adz-Dzahabi menyebutkan di dalam Tartib al-Maudlu’at, 839.

14. Pandangan (kepada wanita yang bukan mahram) itu adalah salah satu anak panah iblis, barangsiapa yang meninggakan pandangan karena takut kepada Allah maka Alah akan mendatangkan kepadanya iman yang ia rasakan manisnya di dalam hatinya.
Hadis ini dla’if sekali. At-Tarhib wa at-Targhib, al-Mundziri, 4:106; Majma’ az-Zawa’id, al-Haitsami, 8:63; Talkhish al-Mustadrak, adz-Dzahabi, 4;314.

15. Barang halal yang peling dibenci Allah adalah talaq (perceraian).
Hadis ini dla’if (lemah), al-Ilal al-Mutanahiyah. Ibnu al-Jauzi, 2:1056; adz-Dzakhirah,1:23

16. Perbedaan pendapat di kalangan ummatku adalah rahmat.
Hadis ini Maudlu’. Al-Asrar al-Marfu’ah, 506; Tanzih asy-Syari’ah, 2:402. Al-Albani mengatakan; hadis ini tidak ada asalnya, adl-Dla’ifah, 57.

17. Adzan dan iqamah di telinga anak yang baru lahir.
Hadis ini dla’if sekali. Bayan al-Wahm, Ibnu al-Qaththan, 4:594; al-Majruhin, Ibnu Hibban, 2:128; adl-Dla’ifah, 1:494

18. Sahabat-sahabatku bagaikan bintang-bintang, kepada siapa saja kalian mencontoh maka kalian akan mendapat petunjuk. Dalam riwayat lain dengan teks, Sasungguhnya sahabat-sahabatku seperti bintang-bintang, maka dari siapa saja kalian ambil kata-katanya maka kalian akan mendapat petunjuk.
Ibnu Hazm berkata; Ini adalah khabar yang dusta, palsu, bathil dan sama sekali tidak benar. Al-Ihkam fi Ushuli al-Ahkam, 5:64; dan 6:82; Al-Albani mengatakan; Hadis ini maudlu’ (palsu), adl-Dla’ifah, 66; Lihat juga Jami’ Bayan al-Ulum wa Fadl-luhu, Ibnu Abdul Barr, 2:91

Diambil dari sini

Wallahu'alam bisshowab..

4 komentar:

  1. Salam kawan.. Terimakasih infonya..

    BalasHapus
  2. begitu ya? wah ternyata banyak yg ga sahih ya? tp terlepas dari itu..buat beberapa hadis diatas yg punya nilai positifnya-seperti yg no 1 dan 2- tetap bagus kok kalo diterapkan. Ga dosa kan?

    BalasHapus
  3. @Lilis: Sama2 mba.. Smoga bermanfaat. :)

    @Popi: Kita emang musti hati2 krn byk yg kita anggap hadist shahih ternyata hadist dhoif y mba. Hrs dilihat siapa perawihnya.
    Hmmn.. sederhananya, aku berfikir begini mba, "BAIK belum tentu BENAR. Tapi BENAR sudah tentu BAIK". ;)

    BalasHapus
  4. hhm... yang paling terkenal sih yang ke negri Cina yaa....

    memang gak asli, sebaiknya dijadikan quote yang inspiratif aja yaa

    BalasHapus